Senin, 14 Februari 2011

Konflik Horizontal

   Belum hilang dari ingatan kita tentang konflik horizontal yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Dimana banyak warga pendatang dari jawa, bali, makasar, dan manado yang bertransmigrasi ke Poso. Dengan latarbelakang yang berbeda dan kepercayaan yang berbedalah yang diduga sebagai dasar konflik horizontal yang terjadi di Poso. Dimana Mayoritas Agama kristen dan islam di Poso cukup seimbang.
berikut tabel jumlah pemeluk agama di Poso:
Akhirnya setelah perundingan dan perjanjian damai, konflik Poso pun mereda.


   Namun belum lama ini konflik horizontal kembali terjadi di Pandegelang dan Temanggung. Dimulai di Pandegelang, saat sekelompok masa merusak rumah salah satu anggota jemaat ahmadiyah. Pada saat melakukan penyerangan, para pelaku menggunakan pita biru, yang sampai sekarang belum diketahui apa maksud dari pita biru itu. Ada yang berkesimpulan hanya untuk memberi tanda saja agar tidak bercampur dengan jemaat ahmadiyah pada saat penyerangan. Akibat penyerangan tersebut, tiga orang jemaat ahmadiyah tewas dibacok oleh para penyerang. Ketiga korban tewas bernama Karno, Mulyadi dan Roni, anggota jemaat ahmadiyah.
    Lalu, tidak lama setelah kejadian penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah di Pandegelang, penyerangan yang berujung pengrusakan kembali terjadi, kini terjadi di Temanggung, Jawa Timur. Berawal dari kumpulan orang dari sejumlah ormas agama, yang menghadiri persidangan Antonius Richmond Bawengan di pengandilan negri Temanggung. Terdakwa Antonius yang diduga melakukan penistaan agama, di vonis 5 tahun oleh pengadilan negri Temanggung. Hukuman yang dianggap tidak sesuai oleh para masyarakat yang menyaksikan persidangan, menyulut amarah hingga keluar persidangan. Sekelompok orang tersebut akhirnya melampiaskan kegeraman dengan membakar mobil hingga gereja pun menjadi korban pembakaran. Setelah di selidiki polisi, dapat disimpulkan sekelompok massa yang melakukan pengrusakan bukan berasal dari Temanggung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar